Rabu, 04 Januari 2012

SUMBER BELAJAR DALAM KURIKULUM TIK






 A.   Pengertian & fungsi sumber belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.dalam pengajaran tradisional guru sering hanya menetapkan buku teks sebagai sumber belajar, itupun biasanya terbatas hanya dari  salah satu buku tertentu saja. Dalam proses pembelajaran yang dianggap modern maka sumber belajar tidak hanya buku saja, tetapi guru sebaiknya memanfaatkan sumber lain selain buku wajib,misalnya, film, majalah, laboratorium, perpustakaan dan lain sebagainya.
Evaluasi merupakan proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang dipetimbangkan. Evaluasi dalam pembelajaran bukan hanya sekedar untukmengukur keberhasilan siswa dalam pencapaian hasil belajar atua prestasi belajar, tetapi juga untuk mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran yang dilakukan setiap siswa. Oleh sebab itu, dalam perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP), setiap guru tidak hanya menentukan tes sebagai alat evaluasi akan tetapi juga menggunakannontes dalam bentuk tugas misalnya wawancara.


Edgar Dale (1969) seorang ahli pendidikan mengemukakan sumber belajar adalah, ‘ segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang.’ Pendapat lain dikemukakan oleh Association Educational Comunication and Tehnology AECT (1977) yaitu ‘ berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.
      Kedua pengertian tersebut menunjukkan bahwa pada hakikatnya sumber belajar begitu luas dan kompleks, lebih dari sekedar media pembelajaran. Segala hal yang sekiranya diprediksikan akan mendukung dan dapat dimanfaatkan untuk keberhasilan pembelajaran dapat dipertimbangkan menjadi sumber belajar. Dengan pemahaman ini maka guru bukanlah satu-satunya sumber tetapi hanya salah satu saja dari sekian sumber belajar lainnya.
Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
Fungsi Sumber Belajar Dalam Pendidikan
  1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a) mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan (b) mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.
  2. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara: (a) mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan (b) memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
  3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: (a) perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan (b) pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
  4.  Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: (a) meningkatkan kemampuan sumber belajar; (b) penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
  5. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: (a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit; (b) memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
  6.  Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.
Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan tentang alasan dan arti penting sumber belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa.
B.     Jenis – Jenis Sumber Belajar
Dari pengertian sumber belajar  melahirkan beberapa pembagian jenis sumber belajar. Ada yang membagi menjadi enam jenis sumber belajar yaitu
  1. sumber berupa pesan.
  2. manusia,
  3. Peralatan
  4. teknik/metode
  5. lingkungan/setting.
Secara garis besarnya, terdapat dua jenis sumber belajar yaitu:
  1. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yakni sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
  2. Sumber belajar yang dimanfaatkan(learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan,

3. Media Pembelajaran Berbasis Komputer
Komputer merupakan jenis media yang secara virtual dapat menyediakan respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh siswa. Lebih dari itu, komputer memiliki kemampuan menyimpan dan memanipulasi informasi sesuai dengan kebutuhan. Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah memungkinkan komputer memuat dan menayangkan beragam bentuk media di dalamnya
Saat ini teknologi komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana komputasi dan pengolahan kata (word processor) tetapi juga sebagai sarana belajar multi media yang memungkinkan peserta didik membuat desain dan rekayasa suatu konsep dan ilmu pengetahuan. Sajian multimedia berbasis komputer dapat diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan suara dalam sebuah tampilan yang terintegrasi. Dengan tampilan yang dapat mengkombinasikan berbagai unsur penyampaian informasi dan pesan, komputer dapat dirancang dan digunakan sebagai media teknologi yang efektif untuk mempelajari dan mengajarkan materi pembelajaran yang relevan misalnya rancangan grafis dan animasi.
Multimedia berbasis komputer dapat pula dimanfaatkan sebagai sarana dalam melakukan simulasi untuk melatih keterampilan dan kompetensi tertentu. Misalnya, penggunaan simulator kokpit pesawat terbang yang memungkinkan peserta didik dalam akademi penerbangan dapat berlatih tanpa menghadapi risiko jatuh. Contoh lain dari penggunaan multimedia berbasis komputer adalah tampilan multimedia dalam bentuk animasi yang memungkinkan mahasiswa pada jurusan eksakta, biologi, kimia, dan fisika melakukan percobaan tanpa harus berada di laboratorium.
Perkembangan teknologi komputer saat ini telah membentuk suatu jaringan (network) yang dapat memberi kemungkinan bagi siswa untuk berinteraksi dengan sumber belajar secara luas. Jaringan komputer berupa internet dan web telah membuka akses bagi setiap orang untuk memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan terkini dalam bidang akademik tertentu. Diskusi dan interaksi keilmuan dapat terselenggara melalui tersedianya fasilitas internet dan web di sekolah.
Penggunaan internet dan web tidak hanya dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap kegiatan akademik siswa tapi juga bagi guru. Internet dan web dapat memberi kemungkinan bagi guru untuk menggali informasi dan ilmu pengetahuan dalam mata pelajaran yang menjadi bidang ampuannya. Melalui penggunaan internet dan web, guru akan selalu siap mengajarkan ilmu pengetahuan yang mutakhir kepada siswa. Hal ini tentu saja menuntut kemampuan guru itu sendiri untuk selalu giat mengakses website dalam bidang yang menjadi keahliannya. Hal ini sejalan dengan definisi Pannen (2003) mengenai media dan teknologi pembelajaran di sekolah dalam arti luas yang mencakup perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan sumberdaya manusia (humanware) yang dapat digunakan untuk memperkaya pengalaman belajar siswa.
Media dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk memperjelas pesan yang disampaikan guru. Media juga berfungsi untuk pembelajaran individual dimana kedudukan media sepenuhnya melayani kebutuhan belajar siswa (pola bermedia). Beberapa bentuk penggunaan komputer media yang dapat digunakan dalam pembelajaran meliputi:
1.      Penggunaan Multimedia Presentasi.
Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoretis, digunakan dalam pembelajaran klasikal dengan group belajar yang cukup banyak di atas 50 orang. Media ini cukup efektif sebab menggunakan multimedia projector yang memiliki jangkauan pancar cukup besar. Kelebihan media ini adalah menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafik dan sound menjadi satu kesatuan penyajian, sehingga mengakomodasi sesuai dengan modalitas belajar siswa. Program ini dapat mengakomodasi siswa yang memiliki tipe visual, auditif maupun kinestetik.
2. CD Multimedia Interaktif
CD interaktif dapat digunakan pada pembelajaran di sekolah sebab cukup efektif meningkatkan hasil belajar siswa terutama komputer. Terdapat dua istilah dalam perkembangan CD interaktif ini yaitu Computer Based Instructuion (CBI) dan Computer Assisted Instructuion (CAI) Sifat media ini selain interaktif juga bersifat multi media terdapat unsur-unsur media secara lengkap yang meliputi sound, animasi, video, teks dan grafis. Beberapa model multimedia interaktif di antaranya:
  • Model Drill: Model drills dalam CBI pada dasarnya merupakan salah satu starategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui penciptan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.
  • Model Tutorial: Program CBI tutorial dalam merupakan program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan perangkat lunak berupa program komputer yang berisi materi pelajaran. Metode Tutorial dalam CAI pola dasarnya mengikuti pengajaran Berprograma tipe Branching yaitu informasi/mata pelajaran disajikan dalam unit – unit kecil, lalu disusul dengan pertanyaan. Respon siswa dianalisis oleh komputer (Diperbandingkan dengan jawaban yang diintegrasikan oleh penulis program) dan umpan baliknya yang benar diberikan. (Nana Sudjana & Ahmad Rivai:139). Program ini juga menuntut siswa untuk mengaplikasikan ide dan pengetahuan yang dimilikinya secara langsung dalam kegiatan pembelajaran.
  • Model Simulasi: Model simulasi dalam CBI pada dasarnya merupakan salah satu starategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui penciptan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.
  • Model Games: Model permainan ini dikembangkan berdasarkan atas “pembelajaran menyenangkan”, di mana peserta didik akan dihadapkan pada beberapa petunjuk dan aturan permainan. Dalam konteks pembelajaran sering disebut dengan Instructional Games (Eleanor.L Criswell, 1989: 20)
Pada umumnya tipe penyajian yang banyak digunakan adalah “tutorial”. Tutorial ini membimbing siswa secara tuntas menguasai materi dengan cepat dan menarik. Setiap siswa cenderung memiliki perbedaan penguasaan materi tergantung dari kemampuan yang dimilikinya. Penggunaan tutorial melalui CD interaktif lebih efektif untuk mengajarkan penguasaan Software kepada siswa dibandingkan dengan mengajarkan hardware. Misalnya tutorial Microsoft Office Word, Access, Excel, dan Power Point. Kelebihan lain dari CD interaktif ini adalah siswa dapat belajar secara mandiri, tidak harus tergantung kepada guru/instruktur. Siswa dapat memulai belajar kapan saja dan dapat mengakhiri sesuai dengan keinginannya. Selain itu, materi-materi yang diajarkan dalam CD tersebut dapat langsung dipraktekkan oleh siswa terhadap siftwarerepeat, bermanfaat untuk mengulangi materi secara berulang-ulang untuk penguasaan secara menyeluruh. tersebut. Terdapat juga fungsi
3.  Video Pembelajaran.
Selain CD interaktif, video termasuk media yang dapat digunakan untuk pembelajaran di SD. Video ini bersifat interaktif-tutorial membimbing siswa untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi. Siswa juga dapat secara interaktif mengikuti kegiatan praktek sesuai yang diajarkan dalam video. Penggunaan CD interaktif di SD cocok untuk mengajarkan suatu proses. Misalnya cara penyerbukan pada tumbukan, teknik okulasi, pembelahan sel, proses respirasi dan lain-lain.
4. Internet
Internet, singkatan dari interconection and networking, adalah jaringan informasi global, yaitu,“the largest global network of computers, that enables people throughout the world to connect with each other¨. Internet diluncurkan pertama kali oleh J.C.R. Licklider dari MIT (Massachusetts Institute Technology) pada bulan Agustus 1962.
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri. “Through independent study, students become doers, as well as thinkers” (Cobine, 1997). Para siswa dapat mengakses secara online dari berbagai perpustakaan, museum, database, dan mendapatkan sumber primer tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi, rekaman, laporan, data statistik, (Gordin et. al., 1995). Informasi yang diberikan server-computers itu dapat berasal dari commercial businesses (.com),nonprofit organizations (.org), educational institutions (.edu), atau artistic and cultural groups (.arts) goverment services (.gov),
Siswa dapat berperan sebagai seorang peneliti, menjadi seorang analis, tidak hanya konsumen informasi saja. Mereka menganalisis informasi yang relevan dengan pembelajaran dan melakukan pencarian yang sesuai dengan kehidupan nyatanya (real life). Siswa dan guru tidak perlu hadir secara fisik di kelas (classroom meeting), karena siswa dapat mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran serta ujian dengan cara mengakses jaringan komputer yang telah ditetapkan secara online. Siswa dapat belajar bekerjasama (collaborative) satu sama lain. Mereka dapat saling berkirim e-mailelectronic mail) untuk mendiskusikan bahan ajar. Selain mengerjakan tugas-tugas pembelajaran dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru siswa dapat berkomunikasi dengan teman sekelasnya. (
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
  1. Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru tanah air dan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena tidak memerlukan ruang kelas.
  2. Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka biasa.
  3. Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing.
  4. Lama waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masing-masing pembelajar/siswa.
  5. Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran.
  6. Pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga menarik pembelajar/siswa; dan memungkinkan pihak berkepentingan (orang tua siswa maupun guru) dapat turut serta menyukseskan proses pembelajaran, dengan cara mengecek tugas-tugas yang dikerjakan siswa secara on-line.
Perkembangan/kemajuan teknologi internet yang sangat pesat dan merambah ke seluruh penjuru dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai negara, institusi, dan ahli untuk berbagai kepentingan termasuk di dalamnya untuk pendidikan/pembelajaran. Berbagai percobaan untuk mengembangkan perangkat lunak (program aplikasi) yang dapat menunjang upaya peningkatan mutu pendidikan/pembelajaran terus dilakukan. Perangkat lunak yang telah dihasilkan akan memungkinkan para pengembang pembelajaran (instructional developers) bekerjasama dengan ahli materi (content specialists) mengemas materi pembelajaran elektronik (online learning material).  Pembelajaran melalui internet di Sekolah Dasar dapat diberikan dalam beberapa format (Wulf, 1996), di antaranya adalah: (1) Electronic mail (delivery of course materials, sending in assignments, getting and giving feedback, using a course listserv., i.e., electronic discussion group, (2) Bulletin boards/newsgroups for discussion of special group, (3) Downloading of course materials or tutorials, (4) Interactive tutorials on the Web, dan (5) Real time, interactive conferencing using MOO (Multiuser Object Oriented) systems or Internet Relay Chat.
Setelah bahan pembelajaran elektronik dikemas dan dimasukkan ke dalam jaringan sehingga dapat diakses melalui internet, maka kegiatan berikutnya yang perlu dilakukan adalah mensosialisasikan ketersediaan program pembelajaran tersebut agar dapat diketahui oleh masyarakat luas khususnya para calon peserta didik. Para guru juga perlu diberikan pelatihan agar mereka mampu mengelola dengan baik penyelenggaraan kegiatan pembelajaran melalui intenet. Karakteristik/potensi internet sebagaimana yang telah diuraikan di atas tentunya masih dapat diperkaya lagi dengan yang lainnya.  Namun, setidak-tidaknya ketiga karakteristik/potensi internet tersebut dipandang sudah memadai sebagai dasar pertimbangan untuk penyelenggaraan kegiatan pembelajaran melalui internet.





Selasa, 03 Januari 2012

PERPUSTAKAAN


A.           Pengertian perpustakaan
       Menurut Adjat sakri dan kawan –kawan dalam kamus kecil perpustakaan memberi Definisi : perpustakaan adalah lembaga yang menghimpun pustaka dan menyediakan sarana bagi orang untuk memanfaatkan koleksi pustaka tersebut. Menurut definisi tersebut perpustakaan terdiri atas tiga unsur  yaitu, koleksi pustaka, pengunjung perpustakaan, dan sarana.
       Dari tiga unsur tersebut sangatlah saling berhubungan demi kemajuan kualitas SDM tersebut. Sarana perpustakaan terdiri atas gedung / ruang, peralatan dan perabotan untuk mengelolah. Sedangkan pustakawan adalah unsur terpenting yang akan menggerakan unsur – unsur lain.
       Jadi perpustakan itu merupakan suatu gedung yang didalamnya terdapat koleksi buku- buku serta disusun dengan rapi, dan dikelolah oleh pustakawan yaitu orang yang mengelolah perpustakaan tersebut.
B.        Pemanfaatan Buku - buku
1. Mulai dari sedikit      
       “ pernahkah kau pendangi tumpukan buku –buku ? sejak masuk sekolah kita sudah mulai memiliki buku pelajaran, makin lama makin banyak koleksi buku kita, ditambah lagi buku –buku lain selain buku mata pelajaran sekolah” ( Kartik rini, 2001 )
Maka dari itu kita memulai dari sedikit untuk membuat sebuah perpustakaan mini ( kecil ) yang bertujuan agar buku kita tertatat rapi, supaya tidak berserakan dirumah kita, dan juga buku tersebut bisa bermanfaat untuk kita dan orang lain yang membutuhkan, pepatah mengatakan bahwa buku adalah jendelah dunia, tanpa kemana-mana, cukup membaca buku , agar menambah wawasan kita.
2.Mencatat KoleksiBuku
       Langkah awal yang harus kita lakukan membuat perpustakaan mini demi memanfaatkan buku –buku yang ada, yaitu mengumpulkan koleksi buku dan mencatatnya, atau juga iventaris buku perputakaan.
3. Membuat Katalogisasi Pustaka
       Katalog adalah daftar pustaka ( buku dan non buku ) milik suatu perpustakaan yang disusun secara sistematis dapat digunakan untuk mencari dan menemukan lokasi pustaka dengan mudah dan cepat ( soeatminah, 1991 )
C.        Pengadaan Koleksi
       “ Pengadaan koleksi adalah proses menghimpun bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi suatu perpustakaan, koleksi yang diadakan hendaknya relevan dengan minat dan kebutuhan ” ( soeatminah, 1991 )
     Koleksi pustaka tersebut berasal dari berbagai macam sumber, seperti hadiah, tukar menukar, titipan dan pembelian. Maka dari itu kita ingin menambah koleksi perpustakaan itu sedikit demi sedikit kemudian buku kita tercukupi .
D.        Kisah adanya perpustakaan
     Ada dua hal yang menarik, yaitu sejarah tentang perpustakaan, tahukah kamu bahwa abad yang lampau manusia sudah membuat perpustakaan padahal peralatan masih sangat kuno, bahan pembuatannya dengan memakai tanah liat untuk menulis kehidupan sehari – hari, dan beberapa abad kemudian perpustakaan cukup berkembang yang menggunakan kertas payrus  yang lebih ringan tetapi lebih mahal.

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM


1.Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
                  a. Karakteristik Sejarah Kebudayaan Islam
                  b. Tujuan Belajar Sejarah Kebudayaan Islam
2. Materi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
3. Strategi Inkuiri
a.       Aspek sosial di dalam kelas dan suasana terbuka yang  mengundang siswa berdiskusi.
b.      Inkuiri berfokus pada hepotesis
c.       Penggunaan fakta sebagai evidensi

A.     Kerangka Berpikir
     Pembelajaran sejarah kebudayaan islam betujuan mengharapkan kepada siswa untuk mengetahui berbagai macam sejarah/hal yang lampau untuk diambil sebuah pelajaran dari kebudayaan islam , maka dari itu guru bisa menerapkan strategi inkuiri dan demensi berpikir siswa.
      Untuk merangsang kegiatan berpikir peserta didik, maka perlu diketahhui apa yang dia ketahui dan bagaimana cara ia berpikir. Hanya dengan cara demikian dapat dikembangkan kemampuan berpikir siswa dalam proses inkuiri.

 



















Hasil Belajar
 
 






















BAB. III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
       Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yaitu suatu bentuk penelitian yang bersifat reflrktif dengan melakukan atau meningkatkan praktek pembelajaran dalam kelas secara professional. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti sendiri yang terlibat secara langsung dari awal sampai akhir.
B. Setting Penelitian
  1. Subjek Penelitian
       Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V (lima) MI. Jam’iyatul Qurrro’ Desa Padang Bindu Kecamatan Semidang Aji Kab. OKU. Subjek ini dipilih karena kelas ini banyak ditemukan permasalah dalam proses belajar mengajar.
  1. Waktu Penelitian
      Penelitian akan dilakukan pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas V (lima) di MI. Jam’iyatul Qurro’ Desa Padang Bindu Kecamatan Semidang Aji Kab. OKU. Materi dalam penelitian ini sejalan dengan materi yang terdapat dalam silabus KTSP 2008 yaitu materi tentang Fathu Mekkah. Penelitian ini dilakukan seiring dengan proses pembelajaran dan sesuai dengan kurikulul yang berlaku.
  1. Siklus Penelitian (Reflection)

     Siklus penelitian merupakan cirri khas dari penelitian tindakan. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada kemmis dan taggart(1988:11)
Yang menggambarkan penelitian dalam bentuk spiral yang disebut dengan siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu, perncanaan, Tindakan, Pengamatan, Refleksi.

    
Refleksi                                                                       Perencanaan
 

            Tindakan Dan Pengamatan        





               Refleksi                                                                   Reviue Perencanaan 



Tindakan Dan Pengamatan                    





1. Perencanaan

     Dalam penelitian ini pembelajaran disediakan adalah :
a.       Mengedintifikasi Konsep SKI yang akan diajarkan.
b.      Menyiapkan  pertanyaan dalam mata pelajaran SKI
c.       Memberikan materi yang akan di bicarakan, definisi dan contoh –contoh tentang Fathu mekkah.
d.      Merancang suasana pembelajaran dengan menggunakan  strategi inkuiri
e.       Menyiapkan lembar observasi siswa
f.        Menyiapkan jurnal mingguan
g.       Merancang soal untuk evaluasi tes hasil belajar
h.       Merencanakan perbaikan dari segi urutan pelaksanaan pemberian tindakan pada siklus berikutnya, jika siklus pertama belum berhasil.
1.      Tindakan
       Tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran sejarah kebudayaan islam dengan menerapkan strategi inkuiri yang menciptakan kondisi lebih menyenangkan, serta guru  sebagai motivator, yang memberi ransangan supaya siswa aktif dan gairah berpikir.dan sebagai fasilitator, penaya, administrator, pengarah, manajer, dan  rewarder jika tindakan pertama  belum berhasil, maka dilakukan tindakan untuk siklus selanjutnya.

2.      Observasi
     Observasi dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya peningkatan minat  hasil belajar siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri. Pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung untuk mengumpulkan data dan dilakukan pada setiap pertemuan oleh observer yaitu guru dan siswa menggunakan lembaran observasi.

5.  Refleksi
     Refleksi dilakukan dengan pengajuan data selama observasi. Data dianalisis, dievaluasi dan akhirnya ditetapkan mana yang perlu direfleksi dan mana yang tidak di refleksi dapat diketahui apa saja yang telah dicapai dan apa saja yang belum tercapai dan apa saja kelemahan yang harus diperbaiki pada pertemuan berikutnya.