A. Pengertian & fungsi sumber belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.dalam pengajaran tradisional guru sering hanya menetapkan buku teks sebagai sumber belajar, itupun biasanya terbatas hanya dari salah satu buku tertentu saja. Dalam proses pembelajaran yang dianggap modern maka sumber belajar tidak hanya buku saja, tetapi guru sebaiknya memanfaatkan sumber lain
selain buku wajib,misalnya, film, majalah, laboratorium, perpustakaan dan lain sebagainya.
Evaluasi merupakan proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang dipetimbangkan. Evaluasi dalam pembelajaran bukan hanya sekedar untukmengukur keberhasilan siswa dalam pencapaian hasil belajar atua prestasi belajar, tetapi juga untuk mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran yang dilakukan setiap siswa. Oleh sebab itu, dalam perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP), setiap guru tidak hanya menentukan tes sebagai alat evaluasi akan tetapi juga menggunakannontes dalam bentuk tugas misalnya wawancara.
Edgar Dale (1969) seorang ahli pendidikan mengemukakan sumber belajar adalah, ‘ segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang.’ Pendapat lain dikemukakan oleh Association Educational Comunication and Tehnology AECT (1977) yaitu ‘ berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.
Evaluasi merupakan proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang dipetimbangkan. Evaluasi dalam pembelajaran bukan hanya sekedar untukmengukur keberhasilan siswa dalam pencapaian hasil belajar atua prestasi belajar, tetapi juga untuk mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran yang dilakukan setiap siswa. Oleh sebab itu, dalam perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP), setiap guru tidak hanya menentukan tes sebagai alat evaluasi akan tetapi juga menggunakannontes dalam bentuk tugas misalnya wawancara.
Edgar Dale (1969) seorang ahli pendidikan mengemukakan sumber belajar adalah, ‘ segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang.’ Pendapat lain dikemukakan oleh Association Educational Comunication and Tehnology AECT (1977) yaitu ‘ berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.
Kedua pengertian tersebut menunjukkan bahwa pada
hakikatnya sumber belajar begitu luas dan kompleks, lebih dari sekedar media
pembelajaran. Segala hal yang sekiranya diprediksikan akan mendukung dan dapat
dimanfaatkan untuk keberhasilan pembelajaran dapat dipertimbangkan menjadi
sumber belajar. Dengan pemahaman ini maka guru bukanlah satu-satunya sumber
tetapi hanya salah satu saja dari sekian sumber belajar lainnya.
Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa Sumber
belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan
wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik
secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik
dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
Fungsi Sumber Belajar
Dalam Pendidikan
- Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a) mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan (b) mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.
- Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara: (a) mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan (b) memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
- Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: (a) perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan (b) pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
- Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: (a) meningkatkan kemampuan sumber belajar; (b) penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
- Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: (a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit; (b) memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
- Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.
Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan
tentang alasan dan arti penting sumber belajar untuk kepentingan proses dan
pencapaian hasil pembelajaran siswa.
B.
Jenis – Jenis Sumber Belajar
Dari pengertian sumber belajar melahirkan
beberapa pembagian jenis sumber belajar. Ada yang membagi menjadi enam jenis
sumber belajar yaitu
- sumber berupa pesan.
- manusia,
- Peralatan
- teknik/metode
- lingkungan/setting.
Secara garis besarnya, terdapat dua jenis sumber
belajar yaitu:
- Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yakni sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
- Sumber belajar yang dimanfaatkan(learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan,
3. Media Pembelajaran Berbasis
Komputer
Komputer
merupakan jenis media yang secara virtual dapat menyediakan respon yang segera
terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh siswa. Lebih dari itu, komputer
memiliki kemampuan menyimpan dan memanipulasi informasi sesuai dengan kebutuhan.
Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah memungkinkan komputer memuat
dan menayangkan beragam bentuk media di dalamnya
Saat ini teknologi komputer
tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana komputasi dan pengolahan kata (word
processor) tetapi juga sebagai sarana belajar multi media yang
memungkinkan peserta didik membuat desain dan rekayasa suatu konsep dan ilmu
pengetahuan. Sajian multimedia berbasis komputer dapat diartikan sebagai
teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan
dan merekayasa teks, grafik, dan suara dalam sebuah tampilan yang terintegrasi.
Dengan tampilan yang dapat mengkombinasikan berbagai unsur penyampaian
informasi dan pesan, komputer dapat dirancang dan digunakan sebagai media
teknologi yang efektif untuk mempelajari dan mengajarkan materi pembelajaran
yang relevan misalnya rancangan grafis dan animasi.
Multimedia berbasis komputer
dapat pula dimanfaatkan sebagai sarana dalam melakukan simulasi untuk melatih
keterampilan dan kompetensi tertentu. Misalnya, penggunaan simulator kokpit
pesawat terbang yang memungkinkan peserta didik dalam akademi penerbangan dapat
berlatih tanpa menghadapi risiko jatuh. Contoh lain dari penggunaan multimedia
berbasis komputer adalah tampilan multimedia dalam bentuk animasi yang
memungkinkan mahasiswa pada jurusan eksakta, biologi, kimia, dan fisika
melakukan percobaan tanpa harus berada di laboratorium.
Perkembangan teknologi komputer
saat ini telah membentuk suatu jaringan (network) yang dapat memberi
kemungkinan bagi siswa untuk berinteraksi dengan sumber belajar secara luas.
Jaringan komputer berupa internet dan web telah membuka akses
bagi setiap orang untuk memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan terkini dalam
bidang akademik tertentu. Diskusi dan interaksi keilmuan dapat terselenggara
melalui tersedianya fasilitas internet dan web di sekolah.
Penggunaan internet dan web
tidak hanya dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap kegiatan akademik
siswa tapi juga bagi guru. Internet dan web dapat memberi kemungkinan bagi guru
untuk menggali informasi dan ilmu pengetahuan dalam mata pelajaran yang menjadi
bidang ampuannya. Melalui penggunaan internet dan web, guru akan
selalu siap mengajarkan ilmu pengetahuan yang mutakhir kepada siswa. Hal ini
tentu saja menuntut kemampuan guru itu sendiri untuk selalu giat mengakses website
dalam bidang yang menjadi keahliannya. Hal ini sejalan dengan definisi Pannen
(2003) mengenai media dan teknologi pembelajaran di sekolah dalam arti luas
yang mencakup perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software),
dan sumberdaya manusia (humanware) yang dapat digunakan untuk
memperkaya pengalaman belajar siswa.
Media dalam pembelajaran
memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk memperjelas pesan yang disampaikan
guru. Media juga berfungsi untuk pembelajaran individual dimana kedudukan media
sepenuhnya melayani kebutuhan belajar siswa (pola bermedia). Beberapa bentuk
penggunaan komputer media yang dapat digunakan dalam pembelajaran meliputi:
1.
Penggunaan Multimedia Presentasi.
Multimedia
presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoretis,
digunakan dalam pembelajaran klasikal dengan group belajar yang cukup banyak di
atas 50 orang. Media ini cukup efektif sebab menggunakan multimedia projector
yang memiliki jangkauan pancar cukup besar. Kelebihan media ini adalah
menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafik dan
sound menjadi satu kesatuan penyajian, sehingga mengakomodasi sesuai
dengan modalitas belajar siswa. Program ini dapat mengakomodasi siswa yang
memiliki tipe visual, auditif maupun kinestetik.
2. CD Multimedia Interaktif
CD interaktif
dapat digunakan pada pembelajaran di sekolah sebab cukup efektif meningkatkan
hasil belajar siswa terutama komputer. Terdapat dua istilah dalam perkembangan
CD interaktif ini yaitu Computer Based Instructuion (CBI) dan Computer
Assisted Instructuion (CAI) Sifat media ini selain interaktif juga
bersifat multi media terdapat unsur-unsur media secara lengkap yang meliputi
sound, animasi, video, teks dan grafis. Beberapa model multimedia interaktif di
antaranya:
- Model Drill: Model drills dalam CBI pada dasarnya merupakan salah satu starategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui penciptan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.
- Model Tutorial: Program CBI tutorial dalam merupakan program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan perangkat lunak berupa program komputer yang berisi materi pelajaran. Metode Tutorial dalam CAI pola dasarnya mengikuti pengajaran Berprograma tipe Branching yaitu informasi/mata pelajaran disajikan dalam unit – unit kecil, lalu disusul dengan pertanyaan. Respon siswa dianalisis oleh komputer (Diperbandingkan dengan jawaban yang diintegrasikan oleh penulis program) dan umpan baliknya yang benar diberikan. (Nana Sudjana & Ahmad Rivai:139). Program ini juga menuntut siswa untuk mengaplikasikan ide dan pengetahuan yang dimilikinya secara langsung dalam kegiatan pembelajaran.
- Model Simulasi: Model simulasi dalam CBI pada dasarnya merupakan salah satu starategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui penciptan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.
- Model Games: Model permainan ini dikembangkan berdasarkan atas “pembelajaran menyenangkan”, di mana peserta didik akan dihadapkan pada beberapa petunjuk dan aturan permainan. Dalam konteks pembelajaran sering disebut dengan Instructional Games (Eleanor.L Criswell, 1989: 20)
Pada umumnya tipe penyajian yang
banyak digunakan adalah “tutorial”. Tutorial ini membimbing siswa secara tuntas
menguasai materi dengan cepat dan menarik. Setiap siswa cenderung memiliki
perbedaan penguasaan materi tergantung dari kemampuan yang dimilikinya.
Penggunaan tutorial melalui CD interaktif lebih efektif untuk mengajarkan
penguasaan Software kepada siswa dibandingkan dengan mengajarkan hardware.
Misalnya tutorial Microsoft Office Word, Access, Excel, dan Power
Point. Kelebihan lain dari CD interaktif ini adalah siswa dapat belajar
secara mandiri, tidak harus tergantung kepada guru/instruktur. Siswa dapat
memulai belajar kapan saja dan dapat mengakhiri sesuai dengan keinginannya.
Selain itu, materi-materi yang diajarkan dalam CD tersebut dapat langsung
dipraktekkan oleh siswa terhadap siftwarerepeat, bermanfaat untuk mengulangi materi secara
berulang-ulang untuk penguasaan secara menyeluruh. tersebut. Terdapat juga
fungsi
3. Video Pembelajaran.
Selain CD interaktif, video
termasuk media yang dapat digunakan untuk pembelajaran di SD. Video ini
bersifat interaktif-tutorial membimbing siswa untuk memahami sebuah materi
melalui visualisasi. Siswa juga dapat secara interaktif mengikuti kegiatan
praktek sesuai yang diajarkan dalam video. Penggunaan CD interaktif di SD cocok
untuk mengajarkan suatu proses.
Misalnya cara penyerbukan pada tumbukan, teknik okulasi, pembelahan sel, proses
respirasi dan lain-lain.
4. Internet
Internet, singkatan dari interconection
and networking, adalah jaringan informasi global, yaitu,“the largest
global network of computers, that enables people throughout the world to
connect with each other¨. Internet diluncurkan pertama kali oleh J.C.R.
Licklider dari MIT (Massachusetts Institute Technology) pada bulan
Agustus 1962.
Pemanfaatan internet sebagai
media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri. “Through
independent study, students become doers, as well as thinkers” (Cobine,
1997). Para siswa dapat mengakses secara online dari berbagai
perpustakaan, museum, database, dan mendapatkan sumber primer tentang berbagai
peristiwa sejarah, biografi, rekaman, laporan, data statistik, (Gordin et. al.,
1995). Informasi yang diberikan server-computers itu dapat berasal
dari commercial businesses (.com),nonprofit
organizations (.org), educational institutions (.edu), atau artistic
and cultural groups (.arts) goverment services (.gov),
Siswa dapat berperan sebagai
seorang peneliti, menjadi seorang analis, tidak hanya konsumen informasi saja.
Mereka menganalisis informasi yang relevan dengan pembelajaran dan melakukan
pencarian yang sesuai dengan kehidupan nyatanya (real life). Siswa dan
guru tidak perlu hadir secara fisik di kelas (classroom meeting), karena
siswa dapat mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran
serta ujian dengan cara mengakses jaringan komputer yang telah ditetapkan
secara online. Siswa dapat belajar bekerjasama (collaborative)
satu sama lain. Mereka dapat saling berkirim e-mailelectronic
mail) untuk mendiskusikan bahan ajar. Selain mengerjakan tugas-tugas
pembelajaran dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru siswa dapat
berkomunikasi dengan teman sekelasnya. (
Pemanfaatan internet sebagai
media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
- Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru tanah air dan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena tidak memerlukan ruang kelas.
- Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka biasa.
- Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing.
- Lama waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masing-masing pembelajar/siswa.
- Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran.
- Pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga menarik pembelajar/siswa; dan memungkinkan pihak berkepentingan (orang tua siswa maupun guru) dapat turut serta menyukseskan proses pembelajaran, dengan cara mengecek tugas-tugas yang dikerjakan siswa secara on-line.
Perkembangan/kemajuan teknologi
internet yang sangat pesat dan merambah ke seluruh penjuru dunia telah
dimanfaatkan oleh berbagai negara, institusi, dan ahli untuk berbagai
kepentingan termasuk di dalamnya untuk pendidikan/pembelajaran. Berbagai
percobaan untuk mengembangkan perangkat lunak (program aplikasi) yang dapat
menunjang upaya peningkatan mutu pendidikan/pembelajaran terus dilakukan.
Perangkat lunak yang telah dihasilkan akan memungkinkan para pengembang pembelajaran
(instructional developers) bekerjasama dengan ahli materi (content
specialists) mengemas materi pembelajaran elektronik (online learning
material). Pembelajaran melalui internet di Sekolah Dasar dapat
diberikan dalam beberapa format (Wulf, 1996), di antaranya adalah: (1)
Electronic mail (delivery of course materials, sending in assignments,
getting and giving feedback, using a course listserv., i.e., electronic
discussion group, (2) Bulletin boards/newsgroups for discussion of special
group, (3) Downloading of course materials or tutorials, (4) Interactive
tutorials on the Web, dan (5) Real time, interactive conferencing using MOO
(Multiuser Object Oriented) systems or Internet Relay Chat.
Setelah bahan pembelajaran
elektronik dikemas dan dimasukkan ke dalam jaringan sehingga dapat diakses
melalui internet, maka kegiatan berikutnya yang perlu dilakukan adalah
mensosialisasikan ketersediaan program pembelajaran tersebut agar dapat
diketahui oleh masyarakat luas khususnya para calon peserta didik. Para
guru juga perlu diberikan pelatihan agar mereka mampu mengelola dengan baik
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran melalui
intenet. Karakteristik/potensi internet sebagaimana yang telah diuraikan
di atas tentunya masih dapat diperkaya lagi dengan yang lainnya. Namun,
setidak-tidaknya ketiga karakteristik/potensi internet tersebut dipandang sudah
memadai sebagai dasar pertimbangan untuk penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
melalui internet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar