Kamis, 29 Desember 2011

KURIKULUM


A.     Pengertian Kurikulum
Menurut pandangan lama atau sering juga disebut pandangan tradisional, merumuskan bahwa kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh murid untuk memperoleh ijazah.
Sebagai perbandingan, ada baiknya kita kutip pula pendapat lain seperti yang diemukakan oleh romine (1954). Pandangan ini dapat di golongkan sebagai pendapat yang baru. Tafsira tentang kurikulum bersifat luas, karena kurikulum bukan hanya terdiri atas mata pelajaran tetapi meliputi semua kegiatan dan pengalamaqn menjadi tanggung jawab sekolah.

1.         kurikulum sebagai suatu kegiatan program yang terencana.
Pada hakikatnya kurikulum sebagai suatu program kegiatan terencana memiliki rentang yang cukup luas, hingga membentuk suatu pandangan yang menyeluruh.
    1. kurikulum sebagai hasil belajar yang di harapkan.
    2. kurikulum sebagai refroduksi cultural
    3. kurikulum sebagai kumpulan tugas dan konsep diskrit
    4. kurikulum sebagai agenda rekontrusi social
    5. kurikulum sebagai currer
    6. perbedaan kurikulum lama dengan kurikulum yang baru
diantara kedua pola kurikulum baru dan lama terdapat perbedaan yang fundamental antara lain sebagai  :
a.       kerikulum lama berorientasi pada masa lampau, karena berisikan pengalamana-pengalaman masa lampau. Guru mengajarkan berbagai hal yang pernah hal yang pernah dialami sebelumnya. Dilain pihak kurikulum baru berorientasi pada masa sekarang, sebagai persiapan masa yang akan datang
b.      kurikulim lama tidak berdsarkan filsafat pendidikan yang jelas sulit dipahami dan tidak ada kesatuan pendapat diantara kalangan guru tentang filsafat pendidianyang dianut tersebut.


Kurikulum Subjek Akademis
Model konsep kurikulum ini adalah model yang tertua,sejak sekolah yang pertama berdiri,sampai sekarang meskipun telah berkembang tipe-tipe lain,umum nya sekolah tidak dapat melepaskan tipe ini. mengapa demikian karna kurikulum ini, peraktis,mudah disusun, mudah digabungkan dengan tipe lainya.
            Kurikulum ini bersumber dari pendidikan klasik, yang berorintasi pada masa lalu.kurikulim ini lebih mengutamakan isi pendidikan. Belajar adalah berusaha menguasai ilmu sebanyak-banyaknya. Orang yang berhasil dalam belajar adalah orang yang mengusai seluruh atau sebagian besar isi pendidikan yang di berikan atau yang di siapkan oleh guru.
            Guru sebagai penyampaian bahan ajar memegang peranan penting. Mereka harus menguasai semua pengetahuan yang ada dalam kurikulum. ia harus menjadi ahli dalam bidang-bidang studi yang diajarkanya. Guru adalah seseorang yang “digugu dan “ditiru (diikuti dan dicontoh).
            Kurikulum subjek akademis tidak berarti hanya menekankan pada materi yang disampaikan,dalam perkembanganya secara berangsur memperhatikan peroses belajar yang dilakukan siswa.
            Jerome beruner dalam  The Process Of Education menyarankan bahwa dsain kurikulum hendaknya didasarkan atas struktur disiplin ilmu.
            Salah satu contoh kurikulim yang berdasarkan atas struktur pengetahuan adalah Man: A Corse Of Study (MACOS) Macos adalah kurikulum untuk sekolah dasar,terdiri atas buku-buku, film,          poster,  permainan,        dan perlengkapan            lainya.kurikulum ini ditujukan untuk mengadakan pengajaran ilmusosial dan humanitas,dengan pengarahan dan bimbingan Bruner.
           
1. Ciri-ciri kurikulum akademis
Tujuan kurikkulum akademis adalah pemberian pengetahuan yang sulid serta melatih para siswa menggunakan ide-ide dan proses penelitian. Metode yang paling banyak digunakan  dalam kurikulum subjek akdemis adalah metode ekspositori dan inkuiri.
Pola organisasi yang terpenting antara lain :
1. Coralated curiculum adalah pola organisasi materi atau konsep yang dipelajari dalam suatu pelajaran
2. Unifeid atau concentrated curiculum adalah pola organisasi bahan pelajaran tersusun dalam tema-tema pelajaran tertentu.
3. integrated curiculum,masih tampak warna disiplin ilmu.
4. problem solving curiculum adalah pola organisasi isi yang berisi topik pemecahan masalah sosial.

2. PEMELIHAN DISIPLIN ILMU
Masalah besar yang dihadapi oleh para pengembang kurikulum subjek akademis adalah bagaimana memmilih  materi pelajaran dari sekian banyak disiplin ilmu yang ada.
            Beberapa saran untuk mengatasi masalah tersebut :
1.         mengusahakan adanya penguasaan yang menyeluruh
2.         mengutamakan kebutuhan masyarakat
3.         menekankan pengetahuan dasar yaitu pengetahuan yang menjadi dasar.


Penyesuaian mata pelajaran dengan perkembangan anak
            Pengembangan kurikulum subjek akademis, lebih mengutamakan susunan bahan secara logis dan sistematis dari pada menyelaraskan kurikulum bahan dengan kemampuan berpikir anak. Mereka umumnya yang memperhatikan bagaimana siswa belajar dan lebih mengutamakan bahan isi,yaitu apa yang akan diajarkan.

 Kurikulum Humanistik
1. Konsep Dasar
Kurikulum humanistik dikembangkan oleh para ahli pendidikan stastistik. Kurikulum ini berdasarkan konsep aliran pendidikan peribadi (dized education) yaitu john dewey (progrisive edocation) dan jj rau (romantik edocation). Aliran ini lebih memberikan tempat utama siswa. Mereka bertolak asumsi bahwa anak atau siswa adalah pertama dan utama dalam pen didikan. Ia adalah subjek yang menjadi kegiatan pendidikan.
Menurut Mc Neil. Tugas guru adalah menciptakan situasi yang permisif dan mendorong siswa untuk mencari dan mengembangkan pemecahan sendiri.
Tujuan pengajaran adalah memperluasan kesadaran diri sendiri dan mengurangi kerenggangan dan ketersaingan dari lingkungan . ada beberapa aliran yang termasuk dalam pendidikan humanistik yaitu pandidikan konfluen,kritiksme radikal, dan mitiksme modern.pendidikan konfluen menekankan kebutuhan peribadi,kritiksme radikal bersumber dari aliran naturalisme atau romantisme, roseau.mereka memandang pendidikan supaya untuk membantu anak mengnembangkan potensi yang dimilikinya. Pendidik adalah ibarat petani yang berusaha menciptakan tanah yang gembur, air dan udara yang cukup, terhindar dari hama, untuk tumbuhnya tanaman yang penuh potensi. Dalam pendidikan tidak ada pemaksaan, yang ada adalah rangsangan dan dorongan untuk berkembang.
2. Kurikulum Konfluen
Kurikulum konfluen  dikembangkan oleh para ahli pendidikan konfloen, yang menyatukan segi-segi efektif (sikap,persaan, nilai) dengan segi-segi kognitif (kemampuan intelektual). Pendidikan konfluen kurang menekankan pengetahuan yang mengandung segi efektif. Menurut mereka kurikulum tidak menyiapkan pendidikan tentang sikap,perasaan, dan nilai yang harus dimiliki oleh murid-murid. Kurikulum hendaknya
3. Beberapa ciri kurikulum konfluen
a. parsitipasi kurikulum ini menekankan parsitipasi murid dalam belajar
b. Integrasi dari pemikiran, perasaan  dan tindakan
c. relavansi isi pendidikan relavan dengan kebutuhan.
d. peribadi anak pendidikan ini  memberi tempat utama bagi anak
e.  tujuan.pendidikan bertujuan  mengembangkan peribadi yang utuh
Dasar dari kurikulum konfluen adalah psikologi gistalt
Karakteristik kurikulum humanistik
Tujuan pendidikan adalah proses perkembangan peribadi dinamis yang diarahkan pada pertumbuhan. Seseorang yang telah mampu mengutlasikan diri adalah orang yang  telah mencapai keseimbangan.
Kurikulum humanistik menekankan organisasi, yaitu kesatuan prilaku bukan saja yang bersifat intelektual, juga emosional dan tindakan.
C. KURIKULUM REKONSTRUKSI SOSIAL
Kurikulum rekonstruksi sosial berbeda dengan  model-model kurikulum lainya. Kurikulum ini lebih memusatkan perhatian pada problema yang dihadapinya dalam masyarakat.
Desain kurikulum rekonstraksi sosial
Asumsi . tujuan utama kurikulum rekonstruksi sosial adalah menghadapkan para siswa pada tantangan ,ancaman,hambatan,-hambatan atau gangguan-gangguan yang dihadapi oleh manusia.
1. Komponen-komponen kurikulum
a).tujuan dan isi kurikulum. Tujuan pendidikan kurikulum tiap tahun berubah, kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah salah satunya melakukan survei terhdap masyarakat .
2.metode
            Guru berusaha membantu para siswa minat dan kebutuhanya,dalam kegiatan belajar tidak ada kompetisi yang ada adalah kooprasi atau kerja sama ,saling pengetian dan kunsensus.
Evaluasi.dalam kegiatan evaluasi para siswa juga libatkan.
 Pelaksanaan pengajaran rekonstruksi sosial
Pengajaran rekonstruksi sosial banyak dilakukan didaerah-daerah yang tergolong belum maju  dan tingkat ekonominya belum tinggi.salah satu badan yang banyak mengembangkan baik teori maupun terik pengajaran rekonstruksi sosial adalah Paulo Freize.Conscientization merupakan suatu proses pendidikan atau pengajaran dimana siswa tidak diperlakukan sebagai penerima tetapi sebagai pengajar yang aktif.
            Shane menyarankan para pengembang kurikulum, agar mempelajari kecendrungan (trends) perkembangan.kecendrungan pertama adalah perkemabangan teknologi berbagai dampaknya terhadap kondisi dan perkembangan masyarakat,. Kecendrungan lain adalah perkembangan ekonomi,politik, sosial dan budaya. Dalam perkembangan sosial yang perlu mendapatkan perhatian utama adalah perkembangan manusia, baik secara individu maupun instraksinya dengnan yang lain.
D. Teknologi dan Kurikulum
Sejak dahulu teknlogi telah diterapkan dalam pendidikan, tetapi yang digunakan adalah teknologi sederhana seperti penggunaan papan tulis dan kapur, pena dan tinta, dan lain-lainya. Dewasa ini sesuai tahap dengan perkembanganya yang digunakan adalah teknologi maju seperti audio dan video cassete,dan yang lainya.
            Penerapan teknologi dalam pendidikan khusus nya kurikulum adalah dalam dua bentuk, yaitu perangkat lunak (software) dan perangkat keras ( hardware),teknologi pendidikan dalam arti teknologi alat.
1. Beberapa ciri kurikulum teknologis
a. Tujuan
b. metode
            setiap siswa harus menguasai secara tuntas  tujuan-tujun perogram pengajaran, pelaksanaan pengajaran mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
1. penegasan tujuan
2. pelaksanaan pengajaran
3. pengetahuan tentang hasil
Organisasi bahan ajar. Bahan ajar atau isi kurikulum banyak diambil dari disiplin ilmu tetapi telah diramu sedemikkian rupa sehingga mendukung suatu kompetensi.
Meskipun memiliki kelebihan tetapi kurikulum teknologis tidak terlepas dari kelemahan
2.         Pengembangan kurikulum
Dalam perkembangan kurikulum model lama, menurut para ahli teknologi  pendidikan, penyusunan kurikulum, lebih bersifat seni dan didasarkan atas kepentingan politik daripada landasan-landasan ilmiah dan teknologis.
            Pekembangan kurikulum teknologis berpegang pada beberapa kreteria, yaitu: 1) prosedur kurikulum dinilai dan di sempurnakan  oleh pengembangan kurikulum yang lain, 2) Hasil perkembangan partama yang berbentuk model adalah  yang bisa diuji coba ulang, dan hendaknya memberikan hasil yang sama.
            Inti dari pengembangan kurikulum teknologis adalah penekanan pada kompetensi.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar