Kamis, 29 Desember 2011

TEKNIS PENULISAN

BAB IV
TEKNIS PENULISAN

  1. PENGGUNAAN TANDA BACA
Beberapa hal kecil tapi sangat esensi dalam penulisan sekripsi, tesis dan disertai masalah mekanik. Ingat-ingat hal berikut :
·        Selalu mengindent (bias juga tab) kalimat pertama dari sebuah paragraph,
·        Luangkanlah halaman untuk margin kiri dan kanan,
·        Mulailah setiap kalimat dengan huruf besar,
·        Akhir kalimat dengan tanda titik (.), tanda Tanya(?), atau tanda seru (!)
·         Setiap tanda baca diletakan, tepat setelah hutuf terahir dari kata yang diikutinya tanpa ada spasi yang memisahkanya.

1.      Pemenggalan Kata
a.       Untuk kata dengan konsonan lebih dari dua berturut-turut ditengah, pemenggalan dilakukan dengan mengambil konsonan pertama menjadi bagian dari suku kata pertama dan konsonan-konsonan selanjutnya dijadikan suku kata berikutnya.
Contoh : elek-tron, ing-gris, lis-trik

b.      Untuk kata yang mendapatkan afiksasi (awalan dan akhiran) dan partikel, pada pergantian baris, apiksasi dan partikel dapat dipisahkan/dipenggal dari kata dasarnya.
Contoh : ter-tidur, poles-an, meng-gores-kan,pegang-lah.

2.      Huruf Kapital
·     Dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
·     Untuk menuliskan huruf pertama dari ungkapan-ungkapan yang berhubungan dengan nama tuhan (termasuk kata ganti untuk  tuhan), nama agama, dan kitab suci.
·     Sebagi huruf pertama nama jabatan, pangkat, gelar, kehormatan, keturunan, keagamaan yang diikuti nama orang.
·     Sebagai mengawali nama instansi  dan nama tempat.
·     Untuk mengawali huruf pertama unsure-unsur nama orang.
·     Untuk mengawali nama-nama hari, hari raya, bulan,  tahun, dan peristiwa bersejarah.
·     Untuk mengawali nama-nama berhubungan dengan geografi.
·     Untuk mengawali kata penyapaan.
3.      Huruf Miring
Huruf miring atau boleh juga ditulis dengan kata bergaris bawah, dipakai untuk :
a.       Penulisan judul buku, nama majalah, nama surat kabar yang dikutip dalam kalimat
Misalnya : seperti diberitakan kompas, peristiwa pembakaran  bermula dari olah provokasi.
b.      Menegaskan bagian kata, kata atau frase dalam kalimat, misalnya:
Brunai Gate dan Bulog Gate merupakan contoh penyelewengan wewenang.

c.       Menuliskan nama-nama ilmiah, ungkapan asing yang ditulis sesuai nama aslinya. Misalnya: Tulisan Mesir Kuno dikenal dengan istilah hieroglyphics.

4.      Tanda Baca

a.       Titik (.)
-         Tanda baca titik digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat peryataan.
-         Tanda baca titik tidak dipakai baik dibelakang alamat pengirim dan tanggal surat ataupun nama dan alamat penerima surat.
b.      Tanda Tanya (?)
-         Tanda Tanya ditempatkan pada akhir suatu kalimat Tanya langsung.
-         Dipakai untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenaaranya.
c.       Koma(,)
-         Tanda koma dipakai diantara unsure-unsur dalam suatu perinciaan atau pembagian.
-         Digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimat. Misalnya:
Saat matahari bersinar, dunia nampak lebih menyenangkan.
d.      Tanda Seru (!)
-         Tanda seru digunakan untuk mengakhiri suatu perintah kalimat langsung.
-         Tanda seru digunakan untuk mengakhiri ungkapan yang menyatakan kekaguman, heran atau marah.
e.       Tanda hubung (-)   
-         Tanda hubung digunakan untuk menuliskan kata ulang
-         Tanda hubung dipakai untuk menghubungkan unsure terikat se- dengan kata berikutnya, ke- dengan kata yang mengikutinya, dan –an dengan angka yang mengawalinya.
-         Tanda hubung dipakai untuk merangkai singkatan berhuruf capital dengan imbuhan atau kata.
-         Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsure bahasa Indonesia dengaan unsure bahasa asing. Misalnya :
-         Mem-Brush up, peng-hendle-an.
f.        Tanda titik koma (;)
Digunakan untuk memisahkan induk kalimat yang (biasanya) tidak dihubungkan oleh konjungsi, yang dianggap berhubungan dekat dan lebih pas untuk dijadikan satu kalimat.
Misalnya : dia tidaak pernah ke Rusia; namun, ini selalu menjadi ambisinya.
g.       Tanda petik (‘…..’)
Digunakan untuk menggapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahasa tulis lainya. Misalnya :
‘pergi’ suruhnya.
5.      Singkatan
Singkatan merupakan bentuk yang dipendekan terdiri atas satu huruf atau lebih.
Aturan membentuk singkatan antara lain :
-         Untuk menyingkat nama orang, nama gelar, sapaan atau pangkat, singkatan tersebut harus diikuti tanda titik. Misal : saudara Dedi Supriadi => sdr. Dedi supriadi
-         Untuk menuliskan singkatan umumyang terdiri atas tiga huruf atau lebih, singkatan tersebut harus diikuti tanda titik; namun, untuk yang terdiri dari dua huruf, tanda titik dituliskan pada setiap singkatan.

6.      Akronim
Akronim merupakan singkatan yang berupa gabungan huruf awal suku kata, gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai deret kata.

7.      Lambang bilangan   
-         Bilangan yang muncul diawal kalimat ditulis dengan huruf bukan angka.
Misal : tujuh belas orang terluka dalam kecelakaan itu.
-         Bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, bukan angka kecuali dalam perincian atau pemaparann dimana bilangan dipakai secara berurutan, bilangan ditulis dengan angka.
Misalnya : ratu sudah tiga kali dating kesini.
8.      Kata turunan

  1. TEKNIK PENGETIKAN (Typing)
Skripsi, Tesis atau Disertasi ditulis dengan menggunakan kertas HVS 80 gram ukuran A4 atau Kuarto. Sedangkan pengetikan Sekripsi Tesis atau Disertasi mengikuti aturan-aturan berikut :
-         Sekripsi,Tesis Atau Disertasi lazimnya ditulis atau diketik dengan menggunakan jenis huruf Time New Roman, Garamound, Arial, dan Bookman Old Style dalam ukuran font 12.
-         Jarak antara baris satu dengan baris berikut pada isi bab adalah dua spasi.
-         Ukuran margin 4,4,3,3 Cm.
-         Aline baru ditulis setelah gagasan pembicaran beralih dari apa yang dibicarakan pada alinea sebelumnya.
-         Penulisan Bab dan sub Bab, judul Bab dapat di tulis dengan HURUF BESAR SEMUA atau hanya setiap awal kata kecuali kata depan yang menggunakan HURUF BESAR, tanpa garis bawah dan tanpa titik.

  1. CARA PENOMORAN HALAMAN
-         Untuk bagian preliminary diberi halaman dengan angka romawi kecil (i, ii, iii,iv dst). Nomor halam ditulis ditengah bawah, dengan jarak duasepasi dari teks atau footnote. Halaman pertama dimulai dari judul.
-         Untuk bagian inti, acuan, dan lampiran diberi halaman dengan angka latin (1,2,3 dst)


  1. CARA MENULIS ANGKA (NUMBERING)

-         Ditulis dengan angka-angka apabila angka itu kurang dari sepulu.
-         Ditulis dengan angka arab apabila angka tersebut 10 atau lebih.
Contoh : sampel yang berjumlah 60 orang dibagi kedalam dua kelompok. Untuk symbol kimia, ,matematika, statisti dst digunkan angka biasa.

  1. CARA MENULIS SINGKATAN

-         Untuk menyebutkan/penulisan pertama kali suaatu nama harus ditulis lengkap dan kemudian dengan singkatan resminya dalam kurung.
-         Untuk penulisan berikutnya singkatan  resmi yang ada dalam kurungdapat digunakan tanpa perlu menuliskan kepanjanganya.

  1. CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA (BIBLIOGRAFY)

Komponen-komponen yang harus dituliskan dalam daftar pustaka  ini adalah : nama penulis dengan nama keluarga (jiksa ada) ditempatkan didepan nama kecil, tahun penerbitan, judul sumber penulisan yang bersangkuatan dengan dicetak miring (italic), nama penerbit, dan kota penerbit berada.bagian yang satu dengan yang lain dipisahkan dengan titik. Kecuali nama penerbit dan nama kota yang dipisahkan dengan tanda koma.
            Baris pertama ditik  mulai pukulan pertama dan baris kedua dan seterusnya ditik mulai pukulan keenam.
Contoh :
Brown, Jemes Dean. 1995. The Elements of Language Curiculum.A         Syistematic Apparoach to Program Development. Heinle & Heinle Publisher, Boston.


  1. CARA MENULIS CATATAN KAKI(FOOTNOTE)

Catatan kaki dibuat untuk menunjukan sumber suatu kutipan, pendapat, fakta-fakta atau ikhtisar.
Footnote ditandai dengan munculnya ditandai dengan angka arab (1,2,3) berupa superscript, tidak boleh menempatkanya dihalaman terpisah.
-         Mempersingkat footnote
Tatkala menyusun footnote, yang kebetulanstu sumber dikutip berulang kali, maka penulisan footnote yang kedua dan seterusnya dapat mengguanakan singkatan.


  1. PENGETIKAN TABEL
           

            1. Perkataan Tabel
                        Perkataan “TABEL” ditik seluruhnya dengan huruf capital tanpa garis bawah dan tanpa diakhiri tanda baca. Perkataan TABEL diletakan ditengah-tengah halaman, centered.
            2. Judul Tabel
Judul table ditik seluruhnya dengan huruf capital atau huruf capital hanya untuk setiap huruf pertama dari setiap kata judul tabel kecuali kata depan. Judul table ditik dibawah kata TABEL dengan jarak dengan dua single space.
            3. Nomor Urut Tabel
                        Nomor urut table menggunakan angka latin/arab. Nomor urut table dikelompokan berdsarkan bab dimana table itu beraada; oleh karena itu angka pertama pada table akan menunjukan nomor bab, kemudian angka yang mengikutinya merupakan nomor urut table pada bab bersangutan.
            4. Isi Tabel
                        Isi table ditik dalam kolom-kolom atau garis-garis yang menunjukan pengelompokan.
            5. Sumber Tabel
                        Apabila table diambil dari sumber table pada instansi, lembaga, kantor atau buku tertentu, maka disebelah kiri table ditulis perkataan sumber dg jaraksatu sangle space dari table yang ada diatasnya.

            6. Penempatan Tabel
                        Table harus diletakan sesudah teks yang                        membicarakan/berhubungan dengan table bersangkutan.
G. PENGETIKAN LAMPIRAN (APPENDICES)

            Lampiran umumnya berisikan surat-surat izin dan persetujuan, daftar pertanyaan.contoh-contoh pengolahan data statistic, alat pengumpul data dll.
Tiap-tiap lampiran terdiri atas :
1.      Perkataan “LAMPIRAN”
Diletakan  disebelah kiri atsa atau (boleh juga) ditengah-tengah halaman dan boleh ditulis dengan huruf capital ataupun huruf kecil.
2.      Nomor Urut Lampiran
Tiap-tiap lampiran diberi nomor urut yang ditulis dengan angka latinn atau romawi besar.
3.      Judul Lampiran
Judul lampiaran ditempatkan ditengah-tengah halaman, ditik dengan seluruhnya huruf capital atau huruf capital hanya mengawali setiap huruf pertama dari setiap kata kecuali kata depan yang harus dengan huruf kecil seluruhnya.





















DAFTAR PUSTAKA

Djharie,O.Setiawan.2001. Pedoman Penulisan Sekripsi Tesis Disertasi. Bandung :     Yrama Widya.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar