Selasa, 27 Desember 2011

strategi metode pembelajaran


                     STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN

A.     Metode ceramah
Metode ceramah adalah sebuah metode mengajar dengan menyanmpaikan informasi dan pengetahuan secara lisa kepada sejumlah siswa, yang pada umunya mengikuti pasif.metode ceramah merupakan metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dahulu metode ini telah dikatakan sebagai alat kominikasi lisa antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar.carah mengajar dengan ceramah dapat dikatakan juga sebagai teknik kuliah, merupakan suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa metode ceramah adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan serta masalh secara lisan.
Metode ini mempunyai beberpa kelebihan dan kekurangannya yeitu sebagai berikut :

a.       Kelebihan metode ceramah.
1.       Guru mudah menguasai kelas.
2.       Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas.
3.       Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
4.       Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
5.       Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.
b.       Kelemahan metode ceramah
1.       Mudah menjadi verbalisme
2.       Yang Visual menjadi rugi, yang auditif yang besar ,menerimanya.
3.       Bila selalu digunakan dan terlalu lama maka akan membosankan.
Ceramah wajar digunakan :
1.      Kalau pengajar akan menyampaikan fakta (kenyataan) atau pendapat dan tidak, terdapat bahan bacaan yang merangkum fakta atau pendapat yang dimaksud.
2.       Kalau pengajar harus menyampaikan fakta kepada pembelajar yang besar jumlahnya atau karena besarnya kelompok pendengar sehingga metode-metode yang lain tidak mungkin dapat dipergunakan.
3.       Kalau pengajar adalah pembicara yang bersemangat dan akan rnerangsang pembelajar untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan.
Batas- batas kemungkinan metode ceramah adalah :
1.       Pengajar tidak dapat mengetahui sampai di mana murid telah mengerti (memahami) yang telah dibicarakan.
2.       Pada pembelajar dapat terbentuk konsep yang lain dari pada kata-kata yang dimaksudkan oleh pengajar tersebut.
B. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa-siawa dihadapkan kepada suatu masalah yang biasanya berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematic untuk dibahas dan dipecahkan barsama.teknik diskusi merupakan teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh guru di sekolah.dalam diskusi ini proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat terjadi semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja.
Metode diskusi ada kebaikan dan kelemahannya diantaranya adalah :
1.      Kelebihannya adalah :
a.       Kelas dibagi dalam beberapa kelompok
b.      Dapat mempertinggi partisipasi siswa secara individual
c.       Dapat mempertinggi kegiatan kelas sebagai keseluruhan dan kesatuan
d.      Rasa social mereka dapat dikembangkan, kerena bias saling membantu dalam memecahkan soal, mendorong rasa kesatuan
e.       Member kemungkinan untuk saling mengemukakan pendapat
f.        Merupakan pendekatan yang demokratis
g.       Memperluas wawasan
h.       Menghayati kepemimpinan bersama-sama
i.         Membantu mengembangkan kepemimpinan
2.      Kekurangan metode diskusi adalah
a.       Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yanga panjang.
b.      Tidak dapat dipakai pada kelompok terbatas
c.       Peserta mandapat informasi yang terbatas
d.      Mungkin dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri.
Tujuan metode diskusi adalah
a.       Dengan diskusi siswa didorong menggunakan pengetahuan dan pengalamannya untuk memecahkan masalah tanpa selalu bergantung pada pendapat orang lain.
b.      Siswa mampu menyatakan pendapatnya secara lisan karena hal itu perlu umtuk melatih kehidupan yang demokratis.
c.       Diskusi memberikan kemungkinan pada siswa untuk belajar berpartisipasi dalam pembicaraan untuk memecahkan sesuatu masalah bersama.
Untuk suatu diskusi diperlukan seseorang pemimpin yang mampu mengatur pembicaraan agar dapat berjalan lancer.
Seorang pemimpin diskusi dapat berperan sebagai :

1.      Pengatur lalu lintas pembicaraan
v     Mengatur duduk siswa, sehingga masing-masing duduk dalam lingkaran atau seperti ladam kuda
v     Bertanya kepada anggota diskusi secara berturut-turut
v     Menjaga agar peserta tidak rebut dalam berbicara
v     Mendorong peserta yang pendiam dan pemalu.
2.      Benteng penangkis
v     Mengembalikan pertanyaan kepada kelompok diskusi bila perlu
v     Member petunjuk umum, tentang kemajuan yang telah dicapai oleh kelompok.
3.      Penunjuk jalan
v     Member petunjuk umum, tentang kemanjuan yang telah dicapai oleh kelompok.
Bila anda menggunakan teknik diskusi ada beberpa hal yang perlu diperhatikan, agar pelaksanaannya bias lancer ialah :
a.       Instruktur harus memahami dan menguasai sesungguh-sungguhnya masalah yang akan dilontarkan pada diskusi kelompok,
b.      Instruktur harus mampu memberikan garis-garis besar pokok persoalan yang penting
c.       Instruktur harus mampu menetapkan jawaban terhadap garis-garis besar persoalannya
d.      Instruktur harus mampu mengetahui dan menangkap jawaban yang telah disetujui bersama.
e.       Didalam diskusi kadang-kadang menghasilkan keputusan yang perlu segera dilaksanakan.
Adapun jenis-jenis teknik diskusi itu ada beberapa macam yaitu :
1)      BuzzGroup
Suatu kelas yang besar dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil 4 atau 5 orang. Tempat duduk diatur sedemikian rupa sehingga siswa saling berhadapan untuk memudahkan pertukaran pendapat. Diskusi ini dapat diadkan di tengah-tengah atau akhir.
2)      FishRowt
Diskusi ini terdiri dari beberapa orang peserta yang dipimpin oleh seorang ketua. Tcmpat duduk diatur setengah lingkaran dengan dua atau tiga kursi menghadap peserta, seolah-olah menjaring ikan dalam sebuah mangkuk (fish boxvli. Kelompok pendengar yang ingin menyumbangkan pikiran dapat duduk di kursi kosong tersebut. Ketua mempersilahkan berbicara dan setelah selesai kembali ketempat semula.
3)      WholeGroup
Suatu kelas merupakan satu kelompok diskusi dengan jumlah anggota tidak lebih dari 15 orang.
4)      Syndicate   group
Suatu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3-6 orang. Guru menjelaskan garis besar masalah dengan aspek-aspeknya. kemudian tiap kelompok bertugas membahas suatu aspek tertentu dan membuat kesimpuian untuk diiaporkan dalam sidang pleno serta didiskusikan lebih lanjut.
5)      Brainstorming
Merupakan suatu diskusi di mana anggota kelompok bebas menyumbangkan ide-ide baru terhadap suatu masalah tertentu. di bawah seorang ketua. Semua ide -ide sudah masuk dicatat. untuk kemudian diklasifikasikan menurut suatu urutan tertentu. Suatu saat mungkin ada diantara ide baru tersebut yang dirasa menarik untuk dikembangkan.
6)      Informaldebate
Kelas dibagi menjadi dua team yang agak sama besarnya unluk memperdebatkan suatu bahan yang problematis, tanpa memperhatikan peraturan diskusi panel.
7)      Colloqinin
Merupukan suatu kegiatan dimana siswa atau mahasiawa dihadapkan pada nara sumber untuk mengajukan pertanyaan. selanjutnya mengandung pertanyaan-pertanyaan tambahan
dari siswa maupun mahasisxva yang lain.

8)      Panel
Merupakan suatu diskusi orang-orang yang dianggap ahli, terdiri dari 3-6 orang dan dipimpin oleh seorang moderator. Para panelis dihadapkan pada para peserta yang hanya berfungsi sebaeai pendengar. Maksudnya untuk memberikan stimulus kepada para peserta yang akan adanya masalah-masalah yang lebih lanjut.
Adapun yang harus dipersiapkan bila akan melaksanakan diskusi panel agar bias berjalan lancer dan efektif ialah:
1.      Harus menentukan garis besar pokok persoalan yang dibahas.
2.      Menentukan sispa-siapa panelisnya.
3.      Masalah itu harus actual, sehingga masih hangat dan menarik minat untuk didengar
4.      Panelis harus mencakup berbagai ahli yang berpegalaman dibidang masing-masing, mereka harus mampu pula berbicara dan menggunakan bahasa dengan lancer dan baik
5.      Panelis harus sudah mengetahui dan menguasai pokok-pokok persoalan yang akan dibicarakan terlebih dahulu.
6.      Moderator harus dipilih dari orang-orang yang cekatan dalam sikap dan moderator.
Hal-hal yang perlu diperhatikan waktu melaksanakan panel :
1.      Dalam diskusi panel, para panelis yang dipimpin oleh moderator, sedang diskusi itu didengar oleh orang banyak.
2.      Masalah yang ditentukan untuk diskusi harus yang actual dan relevan dengan tujuan pendidikan kelompok masa tertentu.
3.      Moderator bertugas memperkenalkan kepada para pendengar setiap peserta panel.
4.      Moderator tidak perlu memberikan kesempatan pada para pendengar untuk mengajukan pertanyaan.
Tujuan menggunakan teknik diskusi panel ini ialah memberikan rangsangan cara berpikir secara masal dengan memberikan berbagai persoalan dari berbagai sudut pandang.dalam pelaksanaan teknik diskusi panel perlu dijaga kewajarannya, ialah harus mempertimbangkan bahwa pokok persoalannya adalah masalah-masalah yang actual, yaitu peristiwa yang terjadi di masyarakat.
c. metode Tanya jawab
Metode Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab,terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Guru melontarkan teknik Tanya jawab itu mempunyai tujuan, agar siswa dapat mengerti atau mengingat-ingat tentang fakta yang dipelajari, didengar ataupun dibaca, sehingga mereka memiliki pengertian yang mendalam tentang fakta itu.diharapkan pula dengan Tanya jawab itu mampu menjelaskan langkah-langkah berpikir atau proses yang ditempuh dalam memecahkan soal/masalah sehingga jalan piker anak tidak meloncat-loncat yang akan merugikan siswa sendiri dalam menagkap suatu masalah untuk dipecahkan.
 Tanya jawab dapat membantu tumbuhnya perhatian siswa pada pelajaran, serta mengembangkan kemampuannya untuk menggunakan pengetahuan-pengetahuan dan pengalamnya sehingga pengetahuannya menjadi fungsional.metode Tanya jawab adalah yang tertua dan banyak digunakan dalam proses pendidikan, baik dilingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah.tetapi teknik Tanya jawab tidak bias digunakan, atau kurang mengenai sasran bila guru akan mengungkapkan maksud seperti :
1.      Ingin menilai taraf dan kadar pengetahuan siswa
2.      Kalau pertanyaan bias dijawab dengan ya atau tidak atau benar atau salah.
3.      Bila pertanyaan itu tidak menghendaki jawaban yang sederhana tetapi komplek dan jawaban sangat dibatasi
4.      Pertanyaan yang baik bila ditujukan pada seluruh kelas baru ditunjuk seseorang atau menunggu sampai ada yang menunjukkan jari untuk menjawabnya.
Metode Tanya jawab memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :
a.       Kelebihan Metode Tanya Jawab
1.      Pertanyaan dapat mernarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa rebut yang mengantuk
2.      Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya piker, termasuk daya ingat.
3.      Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.

b.      Kekuranagn Metode Tanya Jawab
1.      Siswa merasa takut, apabila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani, dengan menciptakan suasana yang baik tegang, mnelainkan akrab.
2.      Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa.
3.      Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
4.      Dalam jumlah siswa yang banyak tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.

D. Independent Study ( Belajar jarak jauh)
a. pengertian belajar jarak jauh
Belajar Jarak Jauh (Independent study) merupakan proses belajar mengajar yang memisahkan mahasiswa dengan dosen, peranan penting organisasi pendidikan dalam perencanaan, persiapan bahan belajar dan penyediaan pelayanan mahasiswa  tersedianya komunikasi dua arah sehingga mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan berkomunikasi dan tidak adanya proses belajar kelompok secara klasik serta  adanya bentuk industrialisasi pendidikan.
Upaya pemerintah dalam mengembangkan PTJJ diawali dengan didirikannya Universitas Terbuka (UT) sebagai PTN ke-45 di Indonesia dan mulai menerima mahasiswa baru pada tahun 1984. Pendirian UT pada mulanya ditujukan untuk: (1) Memberikan kesempatan yang luas bagi warga negara Indonesia di mana pun tempat tinggalnya untuk memperoleh pendidikan tinggi; 2) Menampung lulusan SMU yang tidak tertampung di PTN (daya tampung kecil) dan PTS (biaya tinggi); (3) Mengembangkan pelayanan pendidikan tinggi bagi mereka yang karena pekerjaan atau alasan lain tidak dapat melanjutkan belajar di perguruan tinggi tatap muka, serta (4) mengembangkan program pendidikan akademik dan profesional yang disesuaikan dengan kebutuhan nyata pembangunan, yang belum banyak dikembangkan oleh perguruan tinggi lain.
Kehadiran UT ternyata mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Pada registrasi pertama tahun 1984 telah mendaftar sebanyak 270.000 pelamar. Dari jumlah tersebut 60.000 akhirnya diterima sebagai mahasiswa UT, suatu jumlah yang jauh lebih besar bila dibandingkan dengan sebuah PTN tatap muka unggul di Indonesia. Pada awal Maret 2001 tidak kurang 350.000 orang tercatat sebagai mahasiswa UT dengan berbagai latar belakang tingkat pendidikan, sosial ekonomi, usia, pekerjaan dan tersebar luas di seluruh pelosok negeri (dari dalam negeri sampai luar negeri).
Daya tampung UT yang sangat besar dimungkinkan karena daya jangkau media yang digunakan sangat luas dan mampu mengatasi kendala jarak dan waktu. Televisi dan radio dapat disiarkan secara nasional dan bahan ajar cetak (modul) dapat dikirimkan kepada mahasiswa melalui pos ke seluruh pelosok negeri dan mahasiswa dapat mempelajarinya kapan saja sesuai waktu mereka yang tersedia dan di mana saja.    
         Sebagai lembaga pendidikan, UT telah berjasa dalam memecahkan problem SDM. Sebagai contoh, di akhir Pelita IV jumlah lulusan SMU mencapai 1,1 juta sedangkan yang tertampung oleh perguruan tinggi yang ada hanya 600.000 orang. Hal-hal tersebut menyebabkan pemerintah mempertimbangkan berdirinya UT, karena mempunyai keunggulan dalam daya tampung besar, tenaga dosen sedikit dan biaya yang relatif murah baik bagi pemerintah maupun mahasiswa.
B. Sistem Belajar Mengajar
UT menerapkan sistem belajar "jarak jauh" dan "terbuka." Istilah "jarak jauh" berarti pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun noncetak (audio/video, komputer/internet, siaran radio, dan televisi). Makna "terbuka" adalah tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, berapa kali mahasiswa mengikuti ujian dan sebagainya. Batasan yang ada hanyalah setiap mahasiswa UT harus sudah menamatkan jenjang pendidikan menengah (SMU atau yang sederajat).
C. Cara Belajar
Mahasiswa UT diharapkan dapat belajar secara mandiri, yaitu cara belajar yang menghendaki mahasiswa untuk belajar atas prakarsa sendiri dalam memahami bahan ajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan keterampilan dan menerapkan pengalaman di lapangan. Selain belajar mandiri (dengan inisiatif dan motivasi yang berasal dari diri sendiri), belajar mandiri juga dapat dilakukan dalam kelompok, mengikuti tutorial, baik tatap muka maupun melalui media, memanfaatkan perpustakaan, mengikuti siaran radio dan televisi serta menggunakan sumber belajar lain.
D. Penyelenggaran Pendidikan
Dalam penyelenggaraan pendidikan, UT bekerjasama dengan semua perguruan tinggi negeri yang ada di Indonesia. Pada setiap kota PTN tersedia unit layanan UT yang disebut Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ). PTN tersebut berperan sebagai pembina UPBJJ serta membantu dalam penulisan bahan ajar, tutorial, praktikum dan ujian.
UT memiliki dua kategori program pendidikan yakni program reguler dan program nonreguler. Program reguler dapat diikuti oleh masyarakat umum, sedangkan program nonreguler merupakan program yang dapat diselenggarakan berdasarkan perjanjian kerjasama dengan pengguna (user). Pada saat ini program studi yang termasuk program non reguler adalah DII PGSD, DIII PGSMP dan DIII Penyuluhan Pertanian, sedangkan program studi lain termasuk program reguler.
E. Tutorial
Tutorial merupakan kegiatan belajar di mana mahasiswa belajar mandiri di bawah bimbingan tutor sebagai fasilitator. Mahasiswa dapat memilih jenis tutorial yang sesuai dengan minat maupun kemampuannya. Jenis tutorial yang sudah dilaksanakan UT adalah :
1.      Tutorial Tertulis melalui Surat. Mahasiswa dapat mengirimkan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi perkuliahan kepada: Ketua Program Studi, dengan alamat : nama fakultas, Universitas Terbuka PO Box 6666, Jakarta 10001
2.      Tutorial melalui Radio, Televisi dan Media Massa. Mahasiswa dapat mengikuti tutorial lewat radio RRI Programa Nasional FM 93.2 Pukul 08.10 WIB. Tutorial ini dilakukan 5 kali seminggu, sedangkan tutorial melalui televisi dapat disimak mahasiswa pada hari-hari tertentu. Di samping itu, beberapa radio dan koran daerah juga menyajikan tutorial untuk mahasiswa UT.
3.      Tutorial lewat Internet. Fasilitas tutorial melalui internet ditampilkan dalam beberapa bentuk seperti websitem yang telah disediakan oleh dosen yang memberikan tugas.
F.  Praktikum Mahasiswa
Beberapa matakuliah yang ditawarkan UT mewajibkan praktikum di bawah bimbingan instruktur, yang dilakukan secara individu atau kelompok, menggunakan science kit atau laboratorium yang ada di daerah. Selain itu, UT juga memiliki mata kuliah pemantapan profesional yang dapat dilakukan siswa di bawah bimbingan penyelia. Contoh mata kuliah pemantapan kemampuan profesional adalah:
1) Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) untuk Program Studi Kependidikan,
2) Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk Program Studi Penyuluhan Pertanian
3) Praktik Kerja Perpustakaan (PKP) untuk Program Studi Perpustakaan.
G. Evaluasi Belajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar